Wisata di Bali - Sewa Mobil dan Tour murah di Bali HP/SMS: 081 916 533 222 (24 jam)

Villa Victoria

Villa Victoria terletak di desa terkenal, di kawasan Umalas - Seminyak - Bali, Villa Victoria menawarkan kenyamanan tempat tinggal di pulau Bali, dengan sentuhan modern yang mewah.
Dengan menempuh 20 menit perjalanan dari bandara melalui wilayah pedesaan.
Melepaskan diri rutinitas harian Anda, Villa Victoria menawarkan akomodasi yang nyaman, tenang dan luas.


Setiap kamar tidur vila dilengkapi dengan fasilitas modern seperti TV, DVD player, sistem audio dan internet hotspot untuk memberikan kemudahan seperti di rumah sendiri.
Masing-masing villa dilengkapi dengan ruang makan dan ruang tamu yang nyaman dengan fasilitas dapur dan kolam renang pribadi yang sempurna bagi keluarga, pasangan, atau teman-teman. Juga ada kolam renang besar dan SPA untuk umum.



Villa di lengkapi dan dirancang dengan luas ruang ganti, ruang baca, dan kamar mandi dilengkapi dengan produk-produk aroma terapi untuk relaksasi Anda. Fasilitas yang anda nikmati akan memberikan kenangan yang indah selama wisata di Bali




1 Bed Room Villa : Rp 1.400.000 net/villa/ night
2 Bed Room Villa : Rp 2.000.000 net/villa/night
3 Bed Room Villa: Rp 4.000.000 net/villa/night

Harga diatas sudah termasuk:
  • Pajak dan service
  • Makan Pagi
  • Antar jemput ke bandara
  • Shuttle setiap hari ke Seminyak/ pantai terdekat
Fasilitas Villa
  • Dressing room
  • Kitchen
  • Living room
  • Kulkas + minibar
  • Laundry
  • Semua Villa ada private pool
  • Hot spot internet area
  • Bar, Restaurant, swimming pool untuk umum
  • Spa
  • Semua kamar villa ada: Satelite TV, A/C, hot shower, DVD player, Radio Stereo, safety box

Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: pasek.nyoman@gmail.com
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081 916 533 222

Sewa Mobil di Bali....bersama Bali Tours Club

Tari Barong

Liburan dan mengagendakan tour di Bali disamping melihat pemandangan alam bali yang indah yang objek wisata nya tersebar hampir di seluruh pulau bali, mengunjungi tempat atraksi wisata, berbelanja, sekedar menyegarkan tenggorokan di pub/bar yang berserakan di Kuta atau pergi ke salah satu pantai eksotis di bali, belumlah terasa lengkap tanpa menyaksikan fragmen tarian di Bali.

Bali terkenal selain karena obyek wisatanya yang menawan juga karena penduduk dan budayanya, salah satunya tariannya. Di bali dikenal banyak jenis tarian, mungkin jumlahnya ratusan jenis dan terus bertambah dengan diciptakanya banyak jenis tarian baru dari waktu ke waktu, tetapi terdapat beberapa tarian yang paling populer untuk ‘konsumsi pariwisata’ di bali, misalnya tari barong. Barong adalah merupakan simbol kebaikan di Bali, yang bentuknya hampir mirip dengan singa. Jika mengendarai mobil dari Bandara Ngurah Rai butuh waktu 45 menit ke lokasi tari Barong di Batubulan.

Pada tarian Barong akan dipertunjukan, perkelahian antara kebaikan (barong) melawan kejahatan yang disimbolkan dengan Rangda (wajah yang sangat menyeramkan seperti raksasa). Tetapi tidak satupun dari mereka ada yang menang ataupun kalah. Semua itu merupakan cerminan dari kehidupan masyarakat sehari-hari dimana baik dan buruk atau positif dan negatif selalu ada dalam kehidupan kita. Walaupun pada dasarnya setiap orang ingin mendapatkan hal-hal yang baik.Inti dari cerita tarian Barong diambil dari cerita pewayangan hindu terbesar dari India yaitu Mahabarata.














Dalam kisah ini diceritakan, salah satu dari Panca Pandawa (5 bersaudara) yaitu Sahadewa, akan dikorbankan oleh ibunya (Dewi Kunthi) untuk dipersembahkan kepada Dewi Durga (istri Dewa Siwa yang mempunyai wajah sangat menyeramkan). Tetapi saatnya untuk dikorbankan Dewi kunthi merasa sangat sedih dan tidak rela anaknya dipersembahkan dan dia ingin membatalkannya. Oleh karena kelicikan Dewi Durga akhirnya Dewi Kunthi seketika berubah fikiran dan menjadi sangat marah kepada Sahadewa.

Dan akhirnya Sahadewa diikat dibawah pohon, sambil menunggu waktu yang tepat untuk dipersembahkan. Pada saat itulah datang Dewa Wisnu memberikan anugrah kepada Sahadewa sehingga menjadikan dia tak terkalahkan. Dan tiba saatnya Dewi Durga turun untuk mebunuh Sahadewa, namun semua itu tidak mampu dilakukan. Bahkan akhirnya Dewi durga meminta Sahadewa untuk membunuh dirinya sendiri (Dewi Durga) agar dia bisa kembali ke surga.


Setelah dia terbunuh, datanglah Kalika (murid dewi Durga) dan mencoba untuk membunuh Sahadewa. Tetapi kalika kalah dan dia menjelma menjadi seekor babi hutan, karena diburu oleh masyarakat kemudian dia menjelma lagi menjadi Burung paksi (burung yang besar) dan selanjutnya mencoba mengalahkan Sahadewa. Lagi-lagi Kalika kalah dan terakhir dia menjelma menjadi Dewi Durga dengan wujud Rangda. Pada saat itu juga Sahadewa merubah dirinya (menjelma) menjadi Barong dan bertempur dengan Kalika. pada perkelahian ini tidak ada satupun yang kalah atau menang.

Tari ini diakhiri dengan tarian Keris, yang di perankan oleh beberapa orang laki-laki yang mencoba menusuk dirinya sendiri dengan keris tetepi tidak satupun dari mereka ada yang terluka, karena tubuh mereka telah dimasuki oleh kekuatan yang tidak bisa dilihat denagn kasat mata. Itulah secara singkat cerita dari tarian Barong, untuk lebih jelasnya silahkan sempatkan diri anda untuk menyaksikan tarian ini jika liburan ke Bali. Tarian ini dapat kita saksikan di desa Batubulan setiap hari pada pukul 09.30 Wita. selama satu jam.

Ada beberapa jenis tari Barong:
  • Barong ket , inilah jenis barong yang anda saksikan ketika menonton tarian barong di dance stage di beberapa daerah di bali di pagi hari, dari wujudnya, Barong Ket ini merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, ditempel kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok (serat dari daun sejenis tanaman mirip pandan), ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak. tarian barong ini mempunyai variasi tarian yang lengkap, Tari Barong Keket ini melukiskan tentang pertarungan kebajikan (dharma) dan keburukan (adharma) yang merupakan paduan yang selalu berlawanan (rwa bhineda).
  • Barong Bangkal, Bangkal artinya babi besar yang berumur tua, oleh sebab itu Barong ini menyerupai seekor bangkal atau bangkung, Barong ini biasa juga disebut Barong Celeng atau Barong Bangkung. Umumnya dipentaskan dengan berkeliling desa (ngelawang) oleh dua orang penari pada hari-hari tertentu yang dianggap keramat atau saat terjadinya wabah penyakit menyerang desa tanpa membawakan sebuah lakon dan diiringi dengan tetamburan ( sederhana)
  • Barong Asu, Barong ini menyerupai anjing (asu) dan termasuk jenis Barong yang langka, hanya terdapat di beberapa desa di daerah tabanan dan badung. Biasanya dipentaskan dengan berkeliling desa (ngelawang) pada hari-hari tertentu tanpa lakon dengan diiringi baleganjur.
  • Barong Brutuk, Tarian yang langka, menggambarkan makhluk-makhluk suci (para pengiring Ida Ratu Pancering Jagat) yang berstana di Pura Pancering Jagat,Trunyan. Penarinya adalah remaja yang telah disucikan dan mengenakan busana yang terbuat dari daun pisang kering (keraras), memakai topeng dari batok kelapa, setiap orang membawa cambuk yang dimainkan sambil berlari-lari mengelilingi pura, diiringi dengan gamelan baleganjur. Barong ini terdapat di daerah trunyan – Kintamani
  • Barong Kadingkling, barong ini disebut juga Barong Blasblasan, pementasannya secara ngelawang, para penarinya hanya mengenakan topeng wayang wong dengan lakon cuplikan-cuplikan dari cerita Ramayana terutama adegan perang dan setiap tokoh dimainkan oleh satu orang penari yang masih anak-anak, dipentaskan pada hari-hari raya galungan dan kuningan diiringi dengan gambelan batel dan ada pula yang semacam babonangan (gamelan batel yang dilengkapi dengan reyong).Barong ini terdapat di daerah gianyar, bangli dan klungkung.
  • Barong Gagombrangan.
  • Barong Gajah, Barong ini menyerupai gajah, ditarikan oleh dua orang dan termasuk jenis barong yang langka sehingga dikeramatkan warga masyarakat pengemongnya. Dipentaskannya secara berkeliling desa (ngelawang )tanpa membawakan lakon dan diiringi dengan gamelan batel/ tetamburan. Barong ini terdapat di daerah Gianyar, Tabanan, Badung dan Bangli
  • Barong Macan, Sesuai dengan namanya, Barong ini menyerupai seekor macan dan termasuk jenis barong yang terkenal di kalangan masyarakat Bali. Dipentaskannya dengan berkeliling desa dan adakalanya dilengkapi dengan suatu drama tari semacam Arja serta diiringi dengan gamelan batel
  • Barong Landung, Barong ini mula-mula dipakai untuk mengelabui barisan makhluk halus ganas yang menebar segala bencana penyakit dan marabahaya ke perkampungan penduduk Bali. Makhluk-makhluk halus tersebut dipercaya sebagai anak buah dan hulubalang Ratu Gede Mecaling yang menyeberangi lautan dari Nusa Penida. Oleh seorang pendeta sakti, kemudian penduduk disarankan untuk membuat patung yang mirip sang majikan, tinggi besar, hitam dan bertaring, dan diberi nama Jero Gede Mecaling, atau Ratu Mecaling. Karena itu masyarakat segera membuat tiruan Jero Gede Mecaling dan mengaraknya berkeliling kampung untuk membuat para makhluk halus itu takut dan menyingkir. Sirnalah segala macam penderitaan yang menghantui penduduk selama ini. Untuk penghormatan kepada tiruan Jero Gede, dibuatlah pasangannya yang biasa dipanggil Jero Luh. Kedua Barong Landung itu sering dihibur, diajak berjalan-jalan dan dibuatkan keramaian supaya bisa menari dan bersenang-senang.

Di kutip dari beberapa sumber



Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Sewa mobil di bali........bersama Bali Tours Club

Filoshopi Leak

ASAL USUL DAN FILOSHOPI LEAK

Asal usul ilmu pengeleakan bisa dirujuk dalam sebuah ritual bathin yang disebut tapa. Tapa identik dengan api, kekuatan. Apakah kekuatan itu untuk membakar ego guna perolehan keinsyafan diri atau sebaliknya untuk mengumbar ego membakar subyek yang amat dibenci. Sekali lagi, tapa adalah api atau energi berhawa panas. Mereka yang menyimpan (mengekang) nafsu atau emosi negatifnya sedemikian rupa, apabila “diledakkan” dengan cara tertentu dapat menimbulkan api tapas , meski dalam alur yang menyimpang.

Bertolak dari prinsip ini, Calon Arang (Randa Dirah) tokoh sentral dalam jagat perleakan Bali diyakini telah melakukan praktek “tapa kebencian” dan menyalurkan hasil tapanya itu secara ghaib menjadi apa yang disebut LEAK. Kemampuan Calon Arang mengekang kebencian dan dendamnya (tapa) melahirkan api (energi panas). Inilah sebabnya Ilmu Leak versi Calon Arang dasar perwujudannya tampak sebagai api (ngendih). Dan tentu saja, api leak semacam itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap mereka yang juga memiliki api sejenis dari tipe dan kualitas yang lebih baik yakni api spiritual. Sebab itu, Mpu Bharadah, Mpu Bahula atau Raja Airlangga (Mpu Jatayu) yang mewakili kekuatan “api spiritual” tidak mempan oleh serangan kebencian yang terpancar dari api tapas Rondo Dirah. Ini pulalah makna keputusan Bhatari Durga yang mengijinkan Walu Nateng Dirah menebar kekuatan pedestian-nya hanya berlaku untuk masyarakat “pinggiran” saja, tidak dapat memasuki “ibukota kerajaan” yang dipimpin Airlangga. Pinggiran disini maksudnya adalah mereka yang berpandangan “keluar” (duniawi) melekat kepada kesenangan material; cinta akan tahta, keserakahan dan sejenisnya. Sedangkan ibukota kerajaan menyimbolkan mereka yang berpandangan “kedalam”, yakni para penekun jalan keinsyafan diri atau para penapak jalan spiritual. Bagaimanapun juga, api tapa spiritual jauh lebih cemerlang dari api tapa kebencian. Dewi Durga (Bhairavi) adalah manifestasi illahi yang merupakan sumber kedua jenis api tapa itu.
Semasih ada rasa tertindas yang melahirkan kebencian dan dendam, semasih ada nafsu birahi yang menggebu dan menuntut pemuasan dan semasih ada kemarahan terpendam yang menuntut pembalasan, jika semua itu cukup untuk melahirkan penghancuran, maka apa yang disebut LEAK pasti tetap eksis.
Calon Arang hanyalah subyek pencetus yang mewakili rasa ketidak puasan yang super lengkap semacam itu. Ia adalah Ratu Permaisuri yang sedang berkuasa tapi ia dibuang seperti sampah hingga terlunta ke tepi pengasingan. Ia harus puas sebagai mantan ratu menerima predikat janda (rondo) yang memalukan. Anak satu satunya,yang seharusnya menjadi ahli waris tahta kerajaan adalah seorang wanita bernama Ratna Mengali,pun ikut dicampakkan. Masyarakat kala itu menghukumnya dengan tidak menunjukkan rasa emphati kepada mereka. Disaat usia Ratna Mengali sudah cukup untuk menjadi seorang ibu rumah tangga yang layak, tak seorangpun pria mau mendekatinya apalagi melamarnya. Bisa dibayangkan seorang Ibu yang sedang sebatang kara yang menyayangi anak tunggalnya menerima perlakuan semacam itu,terlebih ia mantan permaisuri Raja Dirah. Siang malam ia memendam api kebenciannya kepada semua orang. Itulah tapa hebat yang dilakukan Rondo Dirah.

Maka ia sampai ke Durgaloka yakni Pura Dalem (inner power, konsentrasi api energi dalam tubuh) dan melupakan segalanya. Tujuannya hanya satu; balas dendam melampiaskan kebencian yang tak terbendung lagi. Kebencian yang mendalam dari Calon Arang ini juga layak disebut tapa dan karena itu, Dewi Durga yakni api kesadaran bathin yang dahsyat (cid-aghni, api tapas) berkenan memberikan anugerah-Nya. Karena api itu lahir dari motif kebencian, tidak ayal lagi kualitas api yang diterimanya agak rusak (ugig) dan akhirnya, terbukti memang merusak. Api semacam itu (ditambah sedikit “bumbu” dari ajaran tantrik) merupakan bahan baku (raw material) proses menebar petaka dalam kehidupan yang disebut desti, teluh dan teranjana. Teknik pengolahan api tapa “jalur kiri” seperti versi Rondo Dirah itu banyak dibahas dalam ajaran tantra wamamarga. Salah satu contohnya adalah pewisik yang diterima Calon Arang agar berhasil merubah wujud (malin rupa) seperti berikut :

Iki tingkahe mangda dadi binarupa,katon dening wong sabumi; iki pradatanya,away hima hima ring payogan.Sane metu ring sarira gnahnya mider bwana,lwirnya :
Papusuwan ngaran purwa,ika dadi lembu
Peparu dadi singa,kelod kangin
Atine dadi barong,kelod unggwanya
Usus agung dadi warak,kelod kawuh unggwanya
Ungsilane dadi nagha pasa,kawuh unggwanya
Amprune dadi raksasa,kaja unggwanya
Jajaringane dadi garuda kaja kangin unggwanya
Tumpukan papuswane dadi kala mretyu,ring madya unggwanya

Sayangnya, sebagian orang selalu “memojokkan” Randa Dirah sebagai biang kerok Aji Ugig (leak), sementara banyak orang tanpa sadar juga sedang melakukan praktek tapa sejenis seperti yang dilakukan Randa Dirah. Dijaman Kali ini banyak orang mengaku takut terhadap leak meskipun dia sesungguhnya adalah juga pengikut Calon Arang.. Mereka “diam diam” pergi ke pura atau tempat tempat keramat,petilasan,makam “mbah sakti” dan sebagainya, bukan untuk menyembah Hyang (memuja,memuliakan dan bersyukur kehadapan Hyang Widhi) melainkan untuk mendoakan (baca; meminta) agar jabatannya langgeng (baca; orang lain tidak perlu naik pangkat),agar usahanya laris dan maju (baca; agar orang yang melakukan usaha sejenis bangkrut). Jika hal hal semacam itu mereka pikirkan terus menerus sampai tidak bisa tidur,tak ayal lagi mereka adalah pengikut setia Calon Arang alias “leak leak berdasi” (baca : leak matah). Jadi kenapa harus takut dan memojokkan Randa Dirah dan leaknya?
LEAK TETAP EKSIS

Diatas telah saya simpulkan bahwa semasih ada kebencian dan dendam yang perlu dilampiaskan,semasih ada nafsu birahi yang menuntut pemuasan dan semasih ada kemarahan terpendam yang menuntut pembalasan, jika semua itu cukup untuk melahirkan penghancuran,maka apa yang disebut LEAK pasti tetap eksis.
Memang dalam sebuah babad misalnya pernah terungkap sebuah Ajian yang dianugerahkan oleh Ida Peranda Sakti Wau Rawuh kepada sisya sisyanya terbukti sangat ampuh dan berhasil mengalahkan ilmu pengeleakan yang merajalela pada masa itu.Ajian pemunah Ilmu Pengelakan itu popular disebut Gni (Agni) Wairocana.Hanya sekejap saja setelah mantra ajian tersebut dirapal,balatentara pengeleakan berikut panglimanya musnah terbakar hancur lebur menjadi abu.Ajian macam apa sesungguhnya Agni Wairocana itu?
RAHASYA AJIAN AGNI WAIROCANA

Vajra Vairochani (ya) adalah nama lain dari Indrani (Shakti Dewa Indra) yang mengambil bentuk sebagai “tubuh” dari senjata Vajra (Halilintar) milik Dewa Indra. Vajra adalah halilintar; yakni api (agni) kosmik yang sangat dahsyat.Siapapun yang terkena pukulan Vajra ini akan dilumpukan egonya sehingga mengalami “pencerahan seketika”. Sama halnya dengan pengalaman yang menimpa Shri Hanuman,ideal dasyabhakti dalam epos Ramayana. Karena prilaku egoistik (ugig) semasa kecilnya, Putra Vayu yang gagah perkasa itu mendapat hukuman dari Dewa Indra,Penguasa Kahyangan.

Indra melepaskan senjata vajra yang dahsyat itu dan mengenai dagu Hanuman .Hanuman kemudian jatuh dan pingsan (egonya dilumpuhkan). Setelah Hanuman siuman,ia mendapati dirinya telah “tercerahi”(mencapai keinsyafan diri). Untuk sampai kepada hakekat pencerahan itu, banyak usaha yang telah dilakukan Sang Hanuman. Hanuman pada masa itu sedang berguru di Suryaloka. Ini menunjukkan bahwa Ia seorang bhakta yang mendambakan penerangan jiwa (Surya=Pencerahan). Setelah menimba pelajaran di Surya Loka,dengan kekuatan yang diperolehnya Ia sempat menghancurkan kereta perang Dewa Indra.

Ini menunjukkan bahwa Hanuman telah menundukkan “ kereta” yakni badan/tubuh tempat nafsu inderawi melampiaskan hasratnya. Bahkan Hanuman melumpuhkan Gajah Airavata,wahana utama Dewa Indra. Gajah adalah simbol buddhi (asas kebijaksanaan). Lagi lagi peristiwa ini menunjukkan bahwa Hanuman telah menguasai intelegensia, pusat segala pertimbangan untuk membedakan kebaikan dan keburukan (wiweka=buddhiyoga). Setelah penundukan kereta badan dan menguasai wiweka, Hanuman kemudian “menerima” pukulan Vajra Vairochana, the personification of instantaneous enlightment (perwujudan pencerahan seketika). Senjata ini cukup populer di Bali sebagai nama “ilmu” yakni Aghni Wairochana untuk mengalahkan leak sebagaimana tertulis dalam Babad Pasek.

Bertolak dari uraian diatas, sangatlah logis kalau ilmu Agni atau Vajra Wairocana itu dikatakan sangat ampuh untuk memunahkan Leak. Karena Agni Wairocana adalah senjata kesadaran jiwa untuk melumpuhkan ego (pikiran) yang sedang dipenuhi kabut kegelapan hawa nafsu (kebencian,dendam,kemarahan,kesombongan,dsb). Energi yang dipancarkan oleh pikiran yang gelap adalah emosi negatif atau hawa panas yang dapat menghancurkan kehidupan. Hawa panas yang desruktif ini adalah cikal bakal aji pengleakan.Maka jika kabut kegelapan pikiran dan api hawa nafsu itu dilumpuhkan, tak ayal cikal bakal pengleakanpun sirna dari kehidupan manusia.Agni Wairocana adalah ajian penerang jiwa,cahaya kesadaran jiwa yang terbit dari penapakan jalan spiritual keinsyafan diri. Senjata ini hanya dikuasai oleh pribadi pribadi mulia sekaliber Danghyang Nirartha,Mpu Bharadah,Mpu Jiwaya,Mpu Bahula dan segelintir orang suci lainnya. Bagi mereka,kekuatan leak tidak kuasa menyentuhnya. Bagaimana dengan Anda?

Catatan : Artikel ini ditulis oleh Drs.Kadek Yudhiantara,MAP, untuk keperluan penulisan di sebuah media. Pak Kadek adalah Guru Besar Maruti Suta-Bali dan juga seorang dosen di sebuah perguruan tinggi swasta di Bali.

Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Sewa mobil di Bali bersama......Bali Tours Club

Upacara Ngaben

Ngaben adalah upacara pembakaran mayat yang dilakukan di Bali, khususnya oleh yang beragama Hindu, dimana Hindu adalah agama mayoritas di Pulau Seribu Pura ini. Di dalam Panca Yadnya, upacara ini termasuk dalam Pitra Yadnya, yaitu upacara yang ditujukan untuk roh lelulur. Makna upacara Ngaben pada intinya adalah untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah meninggal) ke tempat asalnya. Seorang Pedanda mengatakan manusia memiliki Bayu, Sabda, Idep, dan setelah meninggal Bayu, Sabda, Idep itu dikembalikan ke Brahma, Wisnu, Siwa.Upacara Ngaben biasanya dilaksanakan oleh keluarga sanak saudara dari orang yang meninggal, sebagai wujud rasa hormat seorang anak terhadap orang tuanya. Dalam sekali upacara ini biasanya menghabiskan dana 15 juta s/d 20 juta rupiah.

Upacara ini biasanya dilakukan dengan semarak, tidak ada isak tangis, karena di Bali ada suatu keyakinan bahwa kita tidak boleh menangisi orang yang telah meninggal karena itu dapat menghambat perjalanan sang arwah menuju tempatnya. Hari pelaksanaan Ngaben ditentukan dengan mencari hari baik yang biasanya ditentukan oleh Pedanda. Beberapa hari sebelum upacara Ngaben dilaksanakan keluarga dibantu oleh masyarakat akan membuat “Bade dan Lembu” yang sangat megah terbuat dari kayu, kertas warna-warni dan bahan lainnya. “Bade dan Lembu” ini merupakan tempat mayat yang akan dilaksanakan Ngaben.



Pagi hari ketika upacara ini dilaksanakan, keluarga dan sanak saudara serta masyarakat akan berkumpul mempersiapkan upacara. Mayat akan dibersihkan atau yang biasa disebut “Nyiramin” oleh masyarakat dan keluarga, “Nyiramin” ini dipimpin oleh orang yang dianggap paling tua didalam masyarakat. Setelah itu mayat akan dipakaikan pakaian adat Bali seperti layaknya orang yang masih hidup. Sebelum acara puncak dilaksanakan, seluruh keluarga akan memberikan penghormatan terakhir dan memberikan doa semoga arwah yang diupacarai memperoleh tempat yang baik. Setelah semuanya siap, maka mayat akan ditempatkan di “Bade” untuk diusung beramai-ramai ke kuburan tempat upacara Ngaben, diiringi dengan “gamelan”, “kidung suci”, dan diikuti seluruh keluarga dan masyarakat, di depan “Bade” terdapat kain putih yang panjang yang bermakna sebagai pembuka jalan sang arwah menuju tempat asalnya.

Di setiap pertigaan atau perempatan maka “Bade” akan diputar sebanyak 3 kali. Sesampainya di kuburan, upacara Ngaben dilaksanakan dengan meletakkan mayat di “Lembu” yang telah disiapkan diawali dengan upacara-upacara lainnya dan doa mantra dari Ida Pedanda, kemudian “Lembu” dibakar sampai menjadi Abu. Abu ini kemudian dibuang ke Laut atau sungai yang dianggap suci.

Setelah upacara ini, keluarga dapat tenang mendoakan leluhur dari tempat suci dan pura masing-masing. Inilah yang menyebabkan ikatan keluarga di Bali sangat kuat, karena mereka selalu ingat dan menghormati lelulur dan juga orang tuanya. Terdapat kepercayaan bahwa roh leluhur yang mengalami reinkarnasi akan kembali dalam lingkaran keluarga lagi, jadi biasanya seorang cucu merupakan reinkarnasi dari orang tuanya.

Dari berbagai sumber.

Tentang Leak

Leak merupakan suatu ilmu kuno yang diwariskan oleh leluhur Hindu di Bali.
Pada zaman sekarang ini orang bertanya-tanya apa betul leak itu ada?, apa betul leak itu menyakiti?
Secara umum leak itu tidak menyakiti, leak itu proses ilmu yang cukup bagus bagi yang berminat.
Karena ilmu leak juga mempunyai etika-etika tersendiri.

Tidak gampang mempelajari ilmu leak.
Dibutuhkan kemampuan yang prima untuk mempelajari ilmu leak.
Di masyarakat sering kali leak dicap menyakiti bahkan bisa membunuh manusia, padahal tidak seperti itu.
Ilmu leak juga sama dengan ilmu yang lainnya yang terdapat dalam lontar-lontar kuno Bali.


Dulu ilmu leak tidak sembarangan orang mempelajari, karena ilmu leak merupakan ilmu yang cukup rahasia sebagai pertahanan serangan dari musuh.
Orang Bali Kuno yang mempelajari ilmu ini adalah para petinggi-petinggi raja disertai dengan bawahannya.
Tujuannya untuk sebagai ilmu pertahanan dari musuh terutama serangan dari luar.
Orang-orang yang mempelajari ilmu ini memilih tempat yang cukup rahasia, karena ilmu leak ini memang rahasia.

Jadi tidak sembarangan orang yang mempelajari.
Namun zaman telah berubah otomatis ilmu ini juga mengalami perubahan sesuai dengan zamannya.
Namun esensinya sama dalam penerapan.
Yang jelas ilmu leak tidak menyakiti.

Yang menyakiti itu ilmu teluh atau nerangjana, inilah ilmu yang bersifat negatif, khusus untuk menyakiti orang karena beberapa hal seperti balas dendam, iri hati, ingin lebih unggul, ilmu inilah yang disebut pengiwa.
Ilmu pengiwa inilah yang banyak berkembang di kalangan masyarakat seringkali dicap sebagai ilmu leak.

Seperti yang dikatakan diatas leak itu memang ada sesuai dengan tingkatan ilmunya termasuk dengan endih leak.
Endih leak ini biasanya muncul pada saat mereka lagi latihan atau lagi bercengkrama dengan leak lainnya baik sejenis maupun lawan jenis.
Munculnya endih itu pada saat malam hari khususnya tengah malam.
Harinya pun hari tertentu tidak sembarangan orang menjalankan untuk melakukan ilmu tersebut.

Mengapa ditempat angker?
Ini sesuai dengan ilmu leak dimana orang yang mempelajari ilmu ini harus di tempat yang sepi, biasanya di kuburan atau di tempat sepi.
Endih ini bisa berupa fisik atau jnananya (rohnya) sendiri, karena ilmu ini tidak bisa disamaratakan bagi yang mempelajarinya.
Untuk yang baru-baru belajar, endih itu adalah lidahnya sendiri dengan menggunakan mantra atau dengan sarana.
Dalam menjalankan ilmu ini dibutuhkan sedikit upacara.
Sedangkan yang melalui jnananya (rohnya), pelaku menggunakan sukma atau intisari jiwa ilmu leak.
Sehingga kelihatan seperti endih leak, padahal ia diam di rumahnya. Yang berjalan hanya jiwa atau suksma sendiri.

Bentuk endih leak ini beraneka ragam sesuai dengan tingkatannya.
Ada seperti bola, kurungan ayam, tergantung pakem (etika yang dipakai).
Ilmu ini juga memegang etika yang harus dipatuhi oleh penganutnya.

Endih leak ini tidak sama dengan sinar penerangan lainnya, kalau endih leak ini biasanya tergantung dari yang melihatnya.
Kalau yang pernah melihatnya, endih berjalan sesuai dengan arah mata angin, endih ini kelap-kelip tidak seperti penerangan lainnya hanya diam.

Warnanya pun berbeda, kalau endih leak itu melebihi dari satu warna dan endih itu berjalan sedangkan penerangan biasanya warna satu dan diam.
Karena endih leak ini memiliki sifat gelombang elektromagnetik mempunyai daya magnet.

Ilmu leak tidak menyakiti.
Orang yang kebetulan melihatnya tidak perlu waswas.
Bersikap sewajarnya saja.
Kalau takut melihat, ucapkanlah nama nama Tuhan.
Endih ini tidak menyebabkan panas.

Dan endih tidak bisa dipakai untuk memasak karena sifatnya beda.
Endih leak bersifat niskala, tidak bisa dijamah.

Leak Shoping di Kuburan

Pada dasarnya, ilmu leak adalah ilmu kerohanian yang bertujuan untuk mencari pencerahan lewat aksara suci. Dalam aksara Bali tidak ada yang disebut leak.
Yang ada adalah “liya, ak” yang berarti lima aksara (memasukan dan mengeluarkan kekuatan aksara dalam tubuh melalui tata cara tertentu).

Lima aksara tersebut adalah Si, Wa, Ya, Na, Ma.
- Si adalah mencerminkan Tuhan
- Wa adalah anugrah
- Ya adalah jiwa
- Na adalah kekuatan yang menutupi kecerdasan
- Ma adalah egoisme yang membelenggu jiwa

Kekuatan aksara ini disebut panca gni (lima api). Manusia yang mempelajari kerohanian apa saja, apabila mencapai puncaknya dia pasti akan mengeluarkan cahaya (aura).

Cahaya ini keluar melalui lima pintu indria tubuh yakni telinga, mata, mulut, ubun-ubun, serta kemaluan.

Pada umumnya cahaya itu keluar lewat mata dan mulut. Sehingga apabila kita melihat orang di kuburan atau tempat sepi, api seolah-olah membakar rambut orang tersebut.

Pada prinsipnya, ilmu leak tidak mempelajari bagaimana cara menyakiti seseorang. Yang dipelajari adalah bagaimana mendapatkan sensasi ketika bermeditasi dalam perenungan aksara tersebut.

Ketika sensasi itu datang, maka orang itu bisa jalan-jalan keluar tubuhnya melalui ngelekas atau ngerogo sukmo. Kata ngelekas artinya kontaksi batin agar badan astra kita bisa keluar. Ini pula alasannya orang ngeleak.
Apabila sedang mempersiapkan puja batinnya disebut angeregep pengelekasan. Sampai di sini roh kita bisa jalan-jalan dalam bentuk cahaya yang umum disebut endih.

Bola cahaya melesat dengan cepat. Endih ini adalah bagian dari badan astral manusia (badan ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu)
Di sini pelaku bisa menikmati keindahan malam dalam dimensi batin yang lain. Jangan salah, dalam dunia pengeleakan ada kode etiknya.
Sebab tidak semua orang bisa melihat endih. Juga tidak sembarangan berani keluar dari tubuh kasar kalau tidak ada kepentingan mendesak.

Peraturan yang lain juga ada seperti tidak boleh masuk atau dekat dengan orang mati. Orang ngeleak hanya shoping-nya di kuburan (pemuwunan).
Apabila ada mayat baru, anggota leak wajib datang ke kuburan untuk memberikan doa agar rohnya mendapat tempat yang baik sesuai karmanya.
Begini bunyi doa leak memberikan berkat : “ong, gni brahma anglebur panca maha butha, anglukat sarining merta. mulihankene kite ring betara guru, tumitis kita dadi manusia mahatama. ong rang sah, prete namah”.

Sambil membawa kelapa gading untuk dipercikan sebagai tirta. Nah, di sinilah ada perbedaan pandangan bagi orang awam. Dikatakan bahwa leak ke kuburan memakan mayat, atau meningkatkan ilmu.
Kenapa harus di kuburan? Paham leak adalah apa pun status dirimu menjadi manusia, orang sakti, sarjana, kaya, miskin, akan berakhir di kuburan.

Tradisi sebagian orang di India tidak ada tempat tersuci selain di kuburan. Kenapa demikian?
Di tempat inilah para roh berkumpul dalam pergolakan spirit.
Di Bali kuburan dikatakan keramat, karena sering muncul hal-hal yang menyeramkan. Ini disebabkan karena kita jarang membuka lontar tatwaning ulun setra.
Sehingga kita tidak tahu sebenarnya kuburan adalah tempat yang paling baik untuk bermeditasi dan memberikan berkat doa.
Sang Buda Kecapi, Mpu Kuturan, Gajah Mada, Diah Nateng Dirah, Mpu Bradah, semua mendapat pencerahan di kuburan.
Di Jawa tradisi ini disebut tirakat.

Leak juga mempunyai keterbatasan tergantung dari tingkatan rohani yang dipelajari. Ada tujuh tingkatan leak.
Leak barak (brahma).
Leak ini baru bisa mengeluarkan cahaya merah api. Leak bulan, leak pemamoran, leak bunga, leak sari, leak cemeng rangdu, leak siwa klakah.
Leak siwa klakah inilah yang tertinggi. Sebab dari ketujuh cakranya mengeluarkan cahaya yang sesuai dengan kehendak batinnya.

Setiap tingkat mempunyai kekuatan tertentu. Di sinilah penganut leak sering kecele, ketika emosinya labil.

Ilmu tersebut bisa membabi buta atau bumerang bagi dirinya sendiri. Hal inilah membuat rusaknya nama perguruan.

Sama halnya seperti pistol, salah pakai berbahaya. Makanya, kestabilan emosi sangat penting, dan disini sang guru sangat ketat sekali dalam memberikan pelajaran.
Selama ini leak dijadikan kambing hitam sebagai biang ketakutan serta sumber penyakit, atau aji ugig bagi sebagian orang.
Padahal ada aliran yang memang spesial mempelajari ilmu hitam disebut penestian. Ilmu ini memang dirancang bagaimana membikin celaka, sakit, dengan kekuatan batin hitam.
Ada pun caranya adalah dengan memancing kesalahan orang lain sehingga emosi. Setelah emosi barulah dia bereaksi.
Emosi itu dijadikan pukulan balik bagi penestian. Ajaran penestian menggunakan ajian-ajian tertentu, seperti aji gni salembang, aji dungkul, aji sirep, aji penangkeb, aji pengenduh, aji teluh teranjana. Ini disebut pengiwa (tangan kiri).

Kenapa tangan kiri, sebab setiap menarik kekuatan selalu memasukan energi dari belahan badan kiri.
Pengiwa banyak menggunakan rajah-rajah (tulisan mistik). Juga pintar membuat sakit dari jarak jauh, dan dijamin tidak bisa dirontgent di lab.
Yang paling canggih adalah cetik (racun mistik). Aliran ini bertentangan dengan pengeleakan. Apabila perang, beginilah bunyi mantranya, ong siwa gandu angimpus leak, siwa sumedang anundung leak, mapan aku mapawakan segara gni…bla…bla.

Ilmu Leak ini sampai saat ini masih berkembang karena pewarisnya masih ada, sebagai pelestarian budaya Hindu di Bali dan apabila ingin menyaksikan leak ngendih datanglah pada hari Kajeng Kliwon Enjitan di Kuburan pada saat tengah malam.

Di kutip dari beberapa sumber

Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Pura Kerta Kawat

Bali yang terkenal dengan objek wisata yang indah juga terkenal dengan pulau seribu Pura, salah satunya Pura Kerta Kawat. Kedengarannya seperti Kerteg Kawat, sehingga seolaholah kita dihadapkan pada sebuah keadaan di mana kita harus melintasi jembatan gantung seperti jembatan sisa jaman Belanda yang ada di Blahbatuh. Ternyata tidak demikian, sebenarnya adalah "Pura Kertekawat".

Pura ini berlokasi paling timur dari lima pura yang kita akan tuju di daerah Pulaki . Berbeda dengan pura-pura yang berada di sebelah barat yang hampir sebagian besar didesain oleh Ida Bagus Tugur, maka pura ini bentuk pelinggihnya hampir sama dengan pura-pura yang ada di Bali selatan. Masih tergolong baru dan ditata dengan apik. Kalau kita duduk dan melepaskan pandangan kita maka di balik semua pelinggih adalah perbukitan yang indah dengan dataran di kaki bukit yang ditumbuhi pohon jagung. Lokasi pura ini juga agak jauh dari jalan raya sehingga tidak ada suara mobil yang mengusik keheningan kita untuk bersujud.

Seorang Pemangku akan selalu siap untuk menghantarkan bakti kita dan juga akan siap memaparkan nama-nama pelinggih serta siapa yang melinggih. Tidak ada jaba tengah sehingga begitu masuk kita sudah sampai di halaman paling tengah alias jeroan. Lokasi pura yang datar sehingga kesannya agak ke Bali selatan. Di sinipun kita tidak perlu tergesagesa karena memang lingkungan yang ada mendukung untuk tidak diburu oleh pemedek lain, terkecuali kalau kita tangkil pada hari piodalan.

Rata PenuhHubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Sewa Mobil di Bali.......bersama Bali Tours Club

Pura Melanting

Pura di Bali lokasinya biasanya di bibir pantai, hutan ataupun pegunungan. Sehingga menjadikan tempat strategis sebagai objek wisata. Seperti dengan  Pura Melanting agak ke dalam dan melintasi hutan-hutan kecil dan rumah-rumah penduduk di sepanjang perjalanan. Namun jalan cukup untuk dilintasi dengan Bus. Halaman Parkir mobil yang cukup luas sehingga kita bebas memilih tempat parkir. Lampu-lampu mercury yang dipasang di tempat parkir sampai ke pintu gerbang pura membuat kita yakin untuk melangkah jika kita tangkil di malam hari.

Jalan di sepanjang menuju pintu gerbang cukup bagus. Dari kejauhan tampak keagungan Pura Melanting yang berdiri di kaki bukit yang agak tinggi. Desain arsitektur dari seorang arsitek Ida Bagus Tugur memang luar biasa. Lilitan Naga menuju Pintu Gerbang Utama dihiasi dengan lampu-lampu pada setiap lekukan badan naga mampu menuntun langkah kita untuk menaiki tangga. Sebelum kita melangkah menaiki tangga, kita disarankan untuk ngaturang sembah di Pelinggih Pebejian yang ada sebelah kiri kita di ujung depan tangga naik. Silakan membersihkan pikiran di sana dengan melakukan sembahyang dan setelah itu siap untuk tangkil kehadapan Ida Betara Ratu Mas Melanting.

Pura Melanting di Pulaki ini adalah pusat dari seluruh Pura Melanting yang ada di seluruh pelosok Bali. Dari seluruh pasar-pasar dan penyawangan yang ada menyatu di sini di Pulaki.
Setelah melewati Candi Bentar pertama kita masuk ke jaba tengah. Di sini terdapat bangunan yang belum sepenuhnya selesai, namun di malam hari suasana cukup tenang, suasana ini tidak kurang kalau kita tangkil pada siang hari. Areal utama atau Jeroan Pura Melanting lumayan luas. Kalau kita memandang lurus ke depan maka kita melihat sebuah Pelinggih Gedong yang megah dan menawan. Benar-benar hasil karya seorang arsitek kawakan. Tidak perlu tergesagesa, jalankanlah semua prosesi persembahyangan dengan sewajarnya kita tidak akan diburu-buru oleh pemedek yang belum mendapat tempat. Haturkanlah Banten Pejati dengan dupa yang telah dinyalakan. Mungkin di antara kita yang tangkil ada yang biasa Mekidung silakan nembang dengan seksama.

Di sisi kanan dari halaman tengah pura ada tempat khusus untuk melakukan meditasi. Untuk menuju ke tempat ini perlu mendapat bimbingan dari orang yang tahu seluk-beluk Pura melanting. Malam hari adalah waktu yang bagus untuk melakukan acara khusus tersebut.


Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Sewa Mobil di Bali......bersama Bali Tours Club

Pura Agung Pulaki

Pura Agung Pulaki berlokasi di pinggir jalan raya Gilimanuk Singaraja yang juga disebut sebagai Pura Petirtan. Jika kita mengadakan perjalanan dengan mobil atau kendaraan bermotor dari arah barat atau dari Gilimanuk maka kita akan melewati Pura Pulaki untuk menuju Pura Pemuteran sehingga kita harus berbalik arah lagi untuk tujuan kedua.

Pura yang terletak di Bali Barat ini dominan dengan ornamen batu yang berwarna hitam juga memiliki jaba tengah. Pura yang menempel di kaki perbukitan ini membawa suasana lingkungan tersendiri ditambah dengan suara ombak laut sekalipun sekali-sekali kita dengar suara kendaraan lewat sehingga lengkaplah suasana yang mendukung keberadaan Pura Agung Pulaki. Kelihatan begitu Agung dengan nilai seni yang tinggi, cocok juga sebagai salah satu tujuan objek wisata di Bali.

Haturan berupa Banten Pejati sebaiknya sudah dipersiapkan, namun tutup keben-nya jangan dibuka agar tidak mengundang anak buah dari Sang Hanoman alias monyet yang banyak berkeliaran di sana. Semua haturan kecuali Canang dan Kewangen sebagai sarana sembahyang dimasukkan ke dalam tempat yang telah dikurung dengan kawat sehingga terhindar dari jamahan monyet-monyet di sana. Tidak perlu terganggu dengan kehadiran monyet-monyet itu karena memang rumahnya di sana. Selama ngaturang sembah para Pemangku Penyade akan menjaga kita dari gangguan monyet-monyet itu. Anak-anak jangan diijinkan untuk membawa makanan di tangan mereka karena akan menjadi jarahan dari sang monyet, bebaskanlah tangan mereka dari makanan-makanan kecil yang dibawa. Demikian juga setelah selesai melakukan persembahyangan jangan membagi-bagikan prasadam atau surudan dari Banten Pejati karena semua akan datang terkecuali kita ingin mengiklaskan semua prasadam itu untuk sang monyet.

Persembahyangan di sini sifatnya biasa tidak ada yang khusus terkecuali kita memang memiliki acara khusus seperti mendak tirta dan lain sebagainya yang lebih spesifik. Lebih di atas dari Pura Agung Pulaki ada pura yang diberi nama Pura Pegaluhan atau Pura Luhur. Kali ini kita tidak sampai ke sana untuk tirta yatra.

Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Sewa mobil di Bali bersama......Bali Tours Club 

Pura Pemuteran

Mengingat Bali sebagai pulau seribu Pura, kita akan tersa gak pernah berhenti membicarakan tentang Pura. Selain sakral Bangunan Pura biasanya mempunyai nilai artistik, dan lokasinya di suatu tempat yang masih asri, sehingga sering juga dijadikan objek wisata.  Pura ini berlokasi di desa Pemuteran yaitu di sebelah timur Sumberkima Buleleng. Dari jalan raya masuk ke arah selatan kurang lebih 300 meter. Pura ini terletak di kaki perbukitan yang di kanan kirinya tumbuh tanaman jagung milik para petani setempat. Pada musim hujan bukit di belakang pura tampak menghijau. Di sebelah kanan tempat parkir kendaraan ada semacam tempat mandi atau mengambil air dan juga dilengkapi dengan WC umum.

Pura ini tidak begitu besar pun tidak terlalu kecil. Desain pura yang menawan oleh seorang arsitek terkenal yang juga mendesain Art Center di Denpasar adalah Ida Bagus Tugur. Warna batu pelinggih yang dominan putih seolaholah menyatu dengan bukit yang ada di belakangnya. Di sekitar pura agak ke belakang terdapat tempat latihan tempur TNI yang pada bulan-bulan latihan agak mengganggu suasana keheningan untuk bersembahyang.

Memasuki gerbang dari Pura Pemuteran pertama kita akan menjumpai pebejian di sebelah kanan kita, Pebejian ini berlokasi pada jaba tengah dari pada pura Pemuteran. Halaman ini penuh dengan bunga-bunga yang ditanam oleh prajuru di sana. Terdapat juga Bale Gong di halaman jaba tengah ini.

Untuk masuk ke jeroan kita lewat di depan Bale Gong ini, dan kita akan menjumpai para Jero Mangku yang selalu siap untuk menuntun umatnya untuk bersembahyang di sana. Ada Jero Mangku Surata sebagai Pemangku Gede di sana di samping ada dua Jero Mangku penyade untuk membantu umat menghaturkan bakti. Pura Pemuteran adalah Pura di mana kita akan melakukan PENGELUKATAN untuk menghilangkan kelethehan yang melekat pada diri kita sebelum melakukan serangkaian persembahyangan di wilayah Pulaki.

Untuk melakukan pengelukatan sebaiknya kita persiapkan Banten Pejati dan tegen-tegenan untuk pengelukatan. Untuk niat ini sebaiknya dikonfirmasikan terlebih dahulu dengan Jero Mangku di sana.
Sebelum pengelukatan dilakukan kita diwajibkan untuk melakukan Panca Sembah dan setelahnya dipersilahkan ke jaba sisi untuk melukat. Di pebejian telah siap air untuk melukat yang telah dicampur dengan tirta pengelukatan yang dibuat oleh Jero Mangku. Sekarang siap untuk melakukan pengelukatan, semua destar dan baju safari sebaiknya dibuka. Alangkah baiknya jika kita memakai baju kaos dalam sehingga tidak bertelanjang dada. Untuk para wanita disarankan untuk tidak memakai sanggul sehingga dengan mudah rambut diurai seperti layaknya keramas.

Sebelum mepamit kita harus ngaturang sembah sekali lagi menghaturkan rasa terimakasih kita karena telah diberi kesempatan untuk melukat.

Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Sewa mobil di Bali bersama......Bali Tours Club 

Pura Pemuteran

Mengingat Bali sebagai pulau seribu Pura, kita akan tersa gak pernah berhenti membicarakan tentang Pura. Selain sakral Bangunan Pura biasanya mempunyai nilai artistik, dan lokasinya di suatu tempat yang masih asri, sehingga sering juga dijadikan objek wisata di Bali.  Pura ini berlokasi di desa Pemuteran yaitu di sebelah timur Sumberkima Buleleng.

Dari jalan raya masuk ke arah selatan kurang lebih 300 meter. Pura ini terletak di kaki perbukitan yang di kanan kirinya tumbuh tanaman jagung milik para petani setempat. Pada musim hujan bukit di belakang pura tampak menghijau. Di sebelah kanan tempat parkir kendaraan ada semacam tempat mandi atau mengambil air dan juga dilengkapi dengan WC umum.

Pura ini tidak begitu besar pun tidak terlalu kecil. Desain pura yang menawan oleh seorang arsitek terkenal yang juga mendesain Art Center di Denpasar adalah Ida Bagus Tugur. Warna batu pelinggih yang dominan putih seolaholah menyatu dengan bukit yang ada di belakangnya. Di sekitar pura agak ke belakang terdapat tempat latihan tempur TNI yang pada bulan-bulan latihan agak mengganggu suasana keheningan untuk bersembahyang.

Memasuki gerbang dari Pura Pemuteran pertama kita akan menjumpai pebejian di sebelah kanan kita, Pebejian ini berlokasi pada jaba tengah dari pada pura Pemuteran. Halaman ini penuh dengan bunga-bunga yang ditanam oleh prajuru di sana. Terdapat juga Bale Gong di halaman jaba tengah ini.

Untuk masuk ke jeroan kita lewat di depan Bale Gong ini, dan kita akan menjumpai para Jero Mangku yang selalu siap untuk menuntun umatnya untuk bersembahyang di sana. Ada Jero Mangku Surata sebagai Pemangku Gede di sana di samping ada dua Jero Mangku penyade untuk membantu umat menghaturkan bakti. Pura Pemuteran adalah Pura di mana kita akan melakukan PENGELUKATAN untuk menghilangkan kelethehan yang melekat pada diri kita sebelum melakukan serangkaian persembahyangan di wilayah Pulaki.

Untuk melakukan pengelukatan sebaiknya kita persiapkan Banten Pejati dan tegen-tegenan untuk pengelukatan. Untuk niat ini sebaiknya dikonfirmasikan terlebih dahulu dengan Jero Mangku di sana.
Sebelum pengelukatan dilakukan kita diwajibkan untuk melakukan Panca Sembah dan setelahnya dipersilahkan ke jaba sisi untuk melukat.

Di pebejian telah siap air untuk melukat yang telah dicampur dengan tirta pengelukatan yang dibuat oleh Jero Mangku. Sekarang siap untuk melakukan pengelukatan, semua destar dan baju safari sebaiknya dibuka. Alangkah baiknya jika kita memakai baju kaos dalam sehingga tidak bertelanjang dada. Untuk para wanita disarankan untuk tidak memakai sanggul sehingga dengan mudah rambut diurai seperti layaknya keramas.

Sebelum mepamit kita harus ngaturang sembah sekali lagi menghaturkan rasa terimakasih kita karena telah diberi kesempatan untuk melukat.

Hubungi : Yeh Malong Tour
HP/WA; 0821 4704 2222


Sewa mobil di Bali bersama......Bali Tours Club 

Hari Raya Kuningan

Hari raya Kuningan adalah hari raya yang dirayakan umat Hindu Dharma di Bali. Perayaan ini jatuh pada hari Saniscara (Sabtu), Kliwon, wuku Kuningan. Hari raya ini dilaksanakan setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali.
Di hari suci diceritakan Ida Sang Hyang Widi turun ke dunia untuk memberikan berkah kesejahteraan buat seluruh umat di dunia. Sering juga diyakini, pelaksanaan upacara pada hari raya Kuningan sebaiknya dilakukan sebelum tengah hari, sebelum waktu para Betara kembali ke sorga.

Kuningan adalah rangkaian upacara Galungan, 10 hari sebelum Kuningan. Pada hari itu dibuat nasi kuning, lambang kemakmuran dan dihaturkan sesajen-sesajen sebagai tanda terimakasih dan suksmaning idep kita sebagai manusia (umat) menerima anugrah dari Hyang Widhi berupa bahan-bahan sandang dan pangan yang semuanya itu dilimpahkan oleh beliau kepada umatNya atas dasar cinta-kasihnya. Di dalam tebog atau selanggi yang berisi nasi kuning tersebut dipancangkan sebuah wayang-wayangan (malaekat) yang melimpahkan anugrah kemakmuran kepada kita semua.

Selain mempunyai objek wisata yang indah di pulau Bali, terkenal juga dengan pulau seribu Pura, dan kegiatan upacara ataupun persembahyangan sering di lakukan.

Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Sewa mobil di Bali bersama......Bali Tours Club

Hari Raya Galungan

Hari raya Galungan merupakan salah satu hari Raya terbesar di umat hindhu khususnya di Bali, jatuh pada hari Rabu/ Buda Kliwon Dungulan adalah hari memperingati terciptanya alam semesta beserta isinya dan kemenangan dharma melawan adharma Umat Hindu melakukan persembahan kehadapan Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara/dengan segala manisfestasinya sebagai tanda puji syukur atas rahmatnya serta untuk keselamatan selanjutnya. Penjor yang mempunyai nilai seni dan ciri khas, dipasang di muka tiap-tiap perumahan yaitu merupakan aturan kehadapan Bhatara Mahadewa yang berkedudukan di Gunung Agung. Bali sebagai tujuan objek wisata di Indonesia, akan kelihatan semakin indah dengan nilai seni penjor ini, yang dipasang diseluruh pulau bali.

Galungan itu dirayakan oleh generasi yang terus berubah-ubah dan zaman yang juga berubah-ubah. Oleh karena itu, cara merayakan Galunganpun seyogianya juga berubah-ubah disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Yang tidak boleh berubah adalah hakikat Galungan yang dinyatakan dalam Lontar Sunarigama. Teks Lontar Sunarigama tentang Galungan harus terus menerus disosialisasikan agar perubahan cara merayakan Galungan tidak menyimpang dari hakikat Galungan itu. Teks itu sbb.: "Budha Kliwon Dungulan ngaran Galungan, patitis ikang nyana sandhi galang apadang mariakena byaparaning idep".

Teks Lontar Sunarigama itu mestinya selalu kita pegang sebagai landasan setiap merayakan Galungan. Teks itu menyatakan bahwa yang diingatkan oleh perayaan Galungan adalah untuk menyatukan potensi diri Manusia yang disebut Jnyana. "Patitis ikang Jnyana Sandhi" itu artinya memusatkan arah dari Jnyana sampai terpadu. Jnyana adalah pengetahuan dan kesadaran suci yang ada tersembunyi dalam diri tiap manusia.

Ada kalanya disuatu waktu dan tempat perayaan Galungan lebih menonjolkan perayaan Galungan dengan pesta-pesta pora yang bersifat hedonis. Makan masakan khas daerah yang lebih nikmat dari sehari-harinya.Demikian pula Galungan diwujudkan dengan berpakaian serba baru,pergi ketempat-tempat hiburan dan melakukan hal-hal yang lebih menekankan keikmatan indria. Pada hal Galungan adalah sebagai suatu peringatan untuk menajamkan daya spiritual untuk mensinergikan penerapan Jnyana atau ilmu pengetahuan suci untuk mencerahkan hati nurani umat sehingga dapat membangun kehidupan yang cerah dan bergaiarah untuk mengamalkan Dharma. Galungan bukan sebagai media untuk lebih mendinamisir dominasi indria dalam diri.


Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Sewa mobil di Bali bersama......Bali Tours Club

Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun Baru Saka. Hari ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) atau pada setiap bulan Maret setiap tahunnya, yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup. Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka. Bali sebagai objek wisata, pada saat itu wisatwan akan merasakan sesuatu yang beda, yang tidak pernah di objek wisata lainnya selain Bali. Semua aktifitas baik itu penerbangan, mobil dan kendaraan bermotor lainya dihentikan.

Tujuan dan rangkaian perayaan
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Mahaesa, untuk menyucikan ''Buwana Alit'' (alam manusia) dan ''Buwana Agung'' (alam semesta). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan bagian dari rangkaian perayaan yang lebih besar. Berikut perinciannya.

Tawur (''Pecaruan''), ''Pengrupukan'', dan ''Melasti''
Sehari sebelum Nyepi, yaitu pada "panglong ping 14 sasih kesanga", umat Hindu melaksanakan upacara ''Buta Yadnya'' di perempatan jalan dan lingkungan rumah masing-masing, dengan mengambil salah satu dari jenis-jenis ''[[caru]]'' (semacam sesajian) menurut kemampuannya. ''Buta Yadnya'' itu masing-masing bernama ''Pañca Sata'' (kecil), ''Pañca Sanak'' (sedang), dan ''Tawur Agung'' (besar). Tawur atau pecaruan sendiri merupakan penyucian/pemarisuda [[Buta Kala]], dan segala ''leteh'' (kekotoran) diharapkan sirna semuanya. ''Caru'' yang dilaksanakan di rumah masing-masing terdiri dari nasi manca (lima) warna berjumlah 9 ''tanding''/paket beserta lauk pauknya, seperti [[ayam brumbun]] (berwarna-warni) disertai ''tetabuhan'' arak/tuak. ''Buta Yadnya'' ini ditujukan kepada Sang Buta Raja, Buta Kala dan Batara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak mengganggu umat.

''Mecaru'' diikuti oleh upacara ''pengerupukan'', yaitu menyebar-nyebar [[nasi]] tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh. Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar. Khusus di [[Bali]], ''pengrupukan'' biasanya dimeriahkan dengan pawai [[ogoh-ogoh]] yang merupakan perwujudan Buta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Buta Kala dari lingkungan sekitar.

Tahap terakhir adalah ''melasti'', yaitu menghanyutkan segala ''leteh'' (kotoran) ke laut, serta menyucikan ''[[pretima]]''. Upacara ini dilakukan di laut, karena laut dianggap sebagai sumber ''amerta''. Selambat-lambatnya pada ''tilem sore'', ''melasti'' harus selesai.

Nyepi
Keesokan harinya, yaitu pada ''panglong ping 15'' (atau ''tilem Kesanga''), tibalah Hari Raya Nyepi sesungguhnya. Pada hari ini dilakukan [[puasa]] Nyepi yang disebut "Catur Brata" Penyepian dan terdiri dari ''amati geni'' (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), ''amati karya'' (tidak bekerja), ''amati lelungan'' (tidak bepergian), dan ''amati lelanguan'' (tidak mendengarkan hiburan). Brata ini dilakukan sejak sebelum [[matahari]] terbit.
Menurut umat Hindu, segala hal yang bersifat peralihan, selalu didahului dengan perlambang gelap. Misalnya seorang bayi yang akan beralih menjadi anak-anak (1 ''oton''/6 bulan), lambang ini diwujudkan dengan 'matekep guwungan' (ditutup sangkar [[ayam]]). Wanita yang beralih dari masa kanak-kanak ke dewasa (''Ngeraja Sewala''), upacaranya didahului dengan ''ngekep'' (dipingit).

Demikianlah untuk masa baru, ditempuh secara baru lahir, yaitu benar-benar dimulai dengan suatu halaman baru yang putih bersih. Untuk memulai hidup dalam caka/tahun baru pun, dasar ini dipergunakan, sehingga ada masa amati geni.

Intisari dari perlambang-perlambang lahir itu (amati geni), menurut [[lontar]] "Sundari Gama" adalah "memutihbersihkan hati sanubari", yang merupakan kewajiban bagi umat Hindu.

''Tiap orang berilmu (''sang wruhing tattwa jñana'') melaksanakan brata (pengekangan hawa nafsu), yoga ( menghubungkan jiwa dengan paramatma (Tuhan), tapa (latihan ketahanan menderita), dan samadi (manunggal kepada Tuhan, yang tujuan akhirnya adalah kesucian lahir batin).''

Semua itu menjadi keharusan bagi umat Hindu agar memiliki kesiapan batin untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan di tahun yang baru. Kebiasaan merayakan hari raya dengan berfoya-foya, berjudi, mabuk-mabukan adalah sesuatu kebiasaan yang keliru dan mesti diubah.

Ngembak Geni (Ngembak Api)
Rangkaian terakhir dari perayaan Tahun Baru Saka adalah hari ''Ngembak Geni'' yang jatuh pada tanggal "ping pisan (1) sasih kedasa (X)". Pada hari inilah Tahun Baru Saka tersebut dimulai. Umat Hindu bersilaturahmi dengan keluarga besar dan tetangga, saling maaf memaafkan (''ksama'') satu sama lain.
Dengan suasana baru, kehidupan baru akan dimulai dengan hati putih bersih. Jadi kalau tahun masehi berakhir tiap tanggal 31 Desember dan tahun barunya dimulai 1 Januari, maka tahun Çaka berakhir pada "panglong ping limolas (15) sasih kedasa (X)", dan tahun barunya dimulai tanggal 1 sasih kedasa (X).

Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Sewa mobil di Bali bersama......Bali Tours Club

Photo Galery

Tegalalang














Kntamani













Tanah Lot














Culik Rice Terrace














Amed














Pura Besakih















Bedugul





Kontak Kami

Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688
Jalan. Gunung Guntur, Taman sari II, 14 Denpasar, Bali, Indonesia

Tips liburan di Bali

Melakukan registrasi saat tiba di hotel dibutuhkan KARTU identitas berupa KTP (kartu tanda penduduk) atau SIM (surat ijin mengemudi).
Selama wisata di Bali, taruhlah barang-barang penting anda di safe scurity box hotel tempat and menginap.
Bawa uang tunai di kondisi darurat di wilayah terpencil pada saat kartu kredit / debit tidak bisa digunakan.
Saat mengendarai mobil, HORMATI rombongan yang tengah melakukan prosesi keagamaan yang berjalan pelan. Jangan pernah membunyikan klakson.

LAKUKAN tawar-menawar saat berbelanja, kecuali jika pada barang yang dijual sudah tertera harga.
JANGAN memberi perhatian atau mencoba menawar kepada orang yang menawarkan barang atau jasa (seperti jasa pijat kaki saat di pantai) jika Anda memang tidak tertarik atau tidak punya rencana untuk membeli atau memakai jasa mereka.
KETIKA berenang di pantai, jangan berenang di area terlarang yang sudah diberi tanda, karena arus laut bisa sangat deras. Berenanglah di antara bendera kuning dan merah.
JANGAN membawa narkoba.
KHUSUS untuk perempuan, jangan memasuki pura jika Anda sedang mengalami mensturasi.
JIKA Anda menghadiri ritual keagamaan, pakailah sarung dan pita, jangan berjalan di depan orang yang sedang berdoa, jangan gunakan flash ketika ambil gambar dengan kamera, dan jangan pernah duduk lebih tinggi dari pendeta yang memimpin upacara.
SAAT menyeberang jalan, jangan lupa tengok kiri-kanan, mobil mungkin bisa

Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: pasek.nyoman@gmail.com
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Sewa Mobil di Bali....bersama Bali Tours Club

Ketentuan Sewa Mobil

KETENTUAN DAN KONDISI SEWA MOBIL DI YEH MALONG TOURS
Semua mobil sewa dalam kondisi seperti baru, bagus, mulus dalam keadaan bersih dan selalu terawat, sehingga akan memberikan pengalaman yang indah selama wisata di Bali.Dapatkan Layanan Gratis pengantaran dan penjemputan mobil ke Airport atau ke hotel anda
Sewa Mobil Setir sendiri (self drive)
  1. Diwajibkan para penyewa memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) minimal, SIM A yang masih berlaku di Negara republik Indonesia.
  2. Harga sewa mobil dihitung peharinya selama 24 jam ( sewa min 2 hari) dan di hitung 12 jam jika sewa 1 hari, Kelebihan waktu (over time) akan dikenakan biaya sebesar 10% dari harga sewa per hari per jamnya.
  3. Penjemputan dan pengantaran mobil sewa di airport tidak di kenakan biaya atau gratis sudah termasuk Pajak
  4. Penjemputan dan pengantaran mobil sewa ke hotel area Kuta, Tuban, Jimbaran, Nusadua, Seminyak, Denpasar, dan Petitenget tidak di kenakan biaya atau gratis.
  5. Penjemputan / pengantaran mobil sewa di luar area tersebut akan di kenakan biaya pengantaran sebesar Rp. 100.000,- / mobil area Ubud, Tabanan Rp.200,000 untuk area karangasem dan Buleleng Rp.350,000
  6. Serah terima mobil sewa hanya dapat dilakukan jika pelanggan dapat menyerahkan Kartu Identitas Diri yang masih berlaku.
  7. Pemakaian mobil sewa hanya dapat digunakan di dalam pulau Bali saja. Pemakaian mobil sewaan keluar pulau Bali akan dikenakan sangsi sesuai dengan ketentuan hukum sewa mobil yg berlaku di asosiasi sewa mobil di Bali di bawah naungan hukum Negara republik Indonesia
  8. Semua harga yang tercamtum di atas sudah termasuk asuransi all risk.
    Kerusakan pada mobil yang di sewa (lecet, penyok) hanya dikenakan biaya klaim asuransi minor sebesar Rp 300.000,-
  9. Untuk kerusakan dalam kapasitas besar (mobil tidak dapat beroperasi, kaca pecah, dll) akan dikenakan klaim asuransi major sebesar sewa mobil sebulan.
Sewa mobil dengan sopir.
  1. Sewa mobil dengan jasa sopir di hitung selama 10 jam, kelebihan waktu akan di kenakan biaya sebesar 10% dari harga sewa kendaraan
  2. Kerusakan kendaraan yang terjadi karena kelalaian perusahaan Car Rental, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Yeh Malong Tous

Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: pasek.nyoman@gmail.com
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Sewa Mobil di Bali....bersama Bali Tours Club

Tentang Kami

Berawal dari desa terpencil di Desa Culik, Kecamatan Abang, Kab. Karangasem, Bali. Ada perkampungan penduduk yang bernama Yeh Malong, yang penduduknya masih jarang. Namun bagian perkampungan ini menyimpan keindahan alam yang sangat exotic, kita bisa melihat dari kaki bukit hamparan persawahaan dan keindahan pantai Amed terlihat jelas di sini. Belum banyak orang yang tahu wilayah ini...yah mungkin karena akses ke wilayah ini cukup sulit. Tapi dalam perkembangannya jalan sudah mulai di buat, walaupun kondisi jalan tidak bisa di bilang begitu bagus, tapi bersyukur kita bisa menempuhnya dengan tidak berjalan kaki.

Karena Admin sendiri di lahirkan di perkampungan ini, maka coba mengangkat sebagai sebuah nama blog, sebagai kenangan yang begitu indah di perkampungan ini

Yeh Malong Tour and Travel adalah Perusahaan jasa angkutan wisata yang menawarkan jasa bali car rental, bali rent car / sewa mobil di bali, bali tour / tour di bali, bali private driver, bali private tour dan banyak paket-paket wisata murah yang kami tawarkan, kami berbasis di Bali, dengan Karyawan dan supir yang berpengalaman di bidang Pariwisata sejak perusahaan kami berdiri offline pada tahun 2005

sampai sekarang, untuk memberikan informasi dan layanan yang lebih optimal, kami buka jasa pemesanan secara online selama 24 jam.

Paket tour yang kami tawarkan semua private tour, sewa kendaraan juga tersedia baik dengan pengemudi ataupun dengan mengemudi sendiri.

Denganmengedepankan pelayanan yang baik dan menjaga kepuasan wisatawan, kami yakin anda akan mendapatkan yang terbaik selama liburan.


Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Sewa Mobil

Sewa Mobil di Bali

Yeh Malong Tours Bali, menyediakan sewa mobil di Bali , rent car, car rental , pesan mobil di bali, tersedia berbagai jenis kendaraan , dengan harga murah selama melakukan perjalanan anda keliling Bali.

Yeh Malong Tour di bawah naungan Bali Tours Club, juga menawarkan sewa kendaraan murah di bali, tersedia beberapa jenis kendaraan seperti AVP, Kijang kapsul,avanza/xenia,karimun, taruna dan lain lain. sewa kendaraan 1 hari penuh , sangat cocok buat anda yang sudah mengetahui Obyek obyek wisata di bali dengan setir sendiri , jikalaupun anda ingin di temani sopir , kami menyediakan sopir yang berpengalaman. yang selalu siap menemani anda tour keliling bali .silahkan lihat list sewa mobil di bawah in:



Jenis Kendaraan: Susuki Katana
Harga Sewa (RP)130.000/ hari
Kapasitas Maksimal : 4 Orang Dewasa





Jenis Kendaraan: Susuki Katana
Harga Sewa (RP)175.000/ hari
Kapasitas Maksimal : 4 Orang Dewasa





Jenis Kendaraan: Toyota Avanza
Harga Sewa (RP) 215.000/ hari
Kapasitas Maksimal : 6 Orang Dewasa





Jenis Kendaraan: Toyota Avanza
Harga Sewa (RP) 220.000/ hari
Kapasitas Maksimal : 8 Orang Dewasa




KETERANGAN
* Harga sudah termasuk Asuransi
*Harga sewa mobil dihitung perhari dengan minimal sewa 1 hari.
*Harga sewa kendaraan diatas belum termasuk BBM, dan pemakaian jasa sopir.
*Kendaraan yang dipesan akan diantar ke hotel di area Kuta saja


Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: pasek.nyoman@gmail.com
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 0821 4704 2222

Sewa Mobil di Bali....bersama Bali Tours Club

Uluwatu Tour

GWK - Uluwatu - Jimbaran Tour

GWK - Uluwatu - Jimbaran Tour
Tour dimulai dari penjemputan di hotel pukul 14.00 p.m menuju ke GWK – Pantai Dreamland – Pura Uluwatu & Tari kecak – Makan malam Seafood di pantai jimbaran – Kembali kehotel pukul 21.30 p.m

Garuda Wisnu Kencana ( GWK )
GWK atau Garuda Wisnu Kencana yang artinya "burung Garuda Kendaraan Dewa Wisnu". Terletak diatas dataraan tinggi batu kapur padas dan menatap kawasan wisata dipesisir selatan Bali, dan berjarak 25 km dari Denpasar / 15 km dari Bandara, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park adalah jendela seni dan budaya Pulau Dewata yang memiliki latar belakang alami serta panorama yang sangat mengagumkan.

Pantai Dreamland
Pantai Dreamland sendiri hampir mirip dengan pantai Kuta banyak yang bilang The next Kuta beach, namun jauh lebih indah dan lebih sepi pengunjung. Pasir putih dan celah karang yang terjal menjadi pemandangan yang begitu memikat mata untuk dipandang. Airnya pun masih tampak sebening Kristal. Pantai berpasir putih ini, terletak di bawah tebing yang terjal dengan pemandangannya yang begitu memukau.

Pura Uluwatu – Tari Kecak
Pura Uluwatu terletak di Desa Pecatu, Kecamatan kuta , Kabupaten Badung atau sekitar 30 km dari Kota Denpasar. Pura Uluwatu menempati lahan diatas tebing yang memiliki ketinggian sekitar 70 m diatas permukaan laut. Didepan pura terdapat hutan kecil yang berfungsi sebagai tempat penyangga kesucian pura serta menjadi tempat hunian puluhan kera. Pura uluwatu juga menjadi terkenal karna tepat dibawahnya adalah pantai pecatu yang kerap kali digunakan sebagai tempat pelaksanaan event- event internasional seperti olahraga surfing. Disamping pemandangan alam yang begitu memukau anda juga bisa menyaksikan pertunjukan Tari Kecak dimana tarian ini menceritakan tetang kisah Rama dan Shinta dari cerita Ramayana.

Seafood Pantai Jimbaran/Kedonganan
Jimbaran adalah tempat wisata favorit di Bali, menawarkan berbagai daya tarik makanan laut / seafood centre yang terletak di pinggir pantai, suasana sunset / matahari tenggelam yang indah kemudian suasana malam pantai Jimbaran yang romantik. Jimbaran adalah sebuah pantai di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Letaknya di sebelah selatan pulau Bali, sekitar 5 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai.


Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Besakih Tour

Besakih - Goalawah Tour

Besakih Tour, penjemputan di hotel pukul 08.30 a.m menuju Celuk – Klungkung / kertagosa- Bukit Jambul - Besakih - Goalawah / Kusamba, tour berakhir dan kembali ke hotel pukul 19.00 p.m


Celuk
Celuk adalah sebuah desa obyek wisata kerajinan emas perak. Sebagai desa obyek wisata, Celuk dapat dikunjungi setiap hari untuk melihat dari dekat para seniman yang sedang berkreasi membuat perhiasan emas dan perak yang bermutu tinggi. Desa Celuk terletak di Desa Sukawati, kabupaten Gianyar, Bali. Lokasinya sangat strategis di jalur pariwisata Batubulan – Sukawati.

Kertagosa/ Klungkung
Kerta Gosa berarti tempat permbahasan segala sesuatu yang bertalian dengan situasi keamanan, kemakmuran serta keadilan wilayah kerajaan Bali, terletak di tengah kota Kabupaten Klungkung, kira-kira 40 km ke arah timur dari Denpasar.


Bukit Jambul
Dikenal sebagai tujuan wisata yang mengagumkan karena kombinasi harmonis antara perbukitan, persawahan, lembah, dan panorama laut yang indah. Dari ketinggian bukit kita bisa menyaksikan keindahan alam di bawahnya.


Besakih
Pura Besakih adalah merupakan pusat kegiatan upacara agama bagi umat Hindu, Pura Agung Besakih adalah sari Padma Bhuwana atau pusatnya dunia yang dilambangkan berbentuk bunga padma. Oleh karena itu Pura Agung Besakih adalah pusat untuk menyucikan dunia dengan segala isinya. terletak leren Gunung Agung yaitu Gunung tertinggi di Bali, tepatnya di Desa Besakih, Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem, Bali.

Goa Lawah
Pura Goa Lawah Merupakan Salah Satu Kahyangan Jagat, yang merupakan perpaduan antara laut dan gunung yang mengandung makna rasa terimakasih ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasi Girinatha sebagai pelindung gunung dan baruna sebagai penguasa laut. Pura Goa Lawah terletak sekitar 49km dari Kota Denpasar tepatnya di Kecamatan Dawan,Klungkung.



Harga : Rp 225.000 orang, minimum booking untuk 2 orang

Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Bedugul Tour

Bedugul - Tanah Lot Tour

Bedugul dan Tanah Lot Tour, penjemputan di hotel pukul 08.30 a.m menuju ke Pura Taman Ayun – Pura Ulun Danu Beratan – Alas Kedaton – Tanah Lot - tour berakhir dan tiba dihotel pukul 17.30 p.m


Pura Taman Ayun
Pura Taman Ayun adalah pura Ibu (Paibon) bagi Kerajaan Mengwi, dikelilingi kolam ikan sehingga pada saat berada di tempat ini solah-olah berada di tengah danau, dibangun pada abad 17 (konon dibangun tahun 1634) oleh raja pertama Kerajaan Mengwi Tjokerda Sakti Blambangan dengan arsitek yang berasal dari cina.


Bedugul- Pura Ulun Danu Beratan
Bedugul adalah daerah pegunungan yang memiliki suasana alam pegunungan yang sejuk dan nyaman, bisa menikmati keindahan danau Beratan dan Pura Ulun Danu, terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Jaraknya kurang lebih 70 km dari wilayah wisata Kuta/ Bandara Ngurah Rai. Disini juga disiapkan kapal boat atau sampan yang disewakan bagi pengunjug untuk lebih menikmati keindahan Danau Beratan. Di areal wisata terdapat kios-kios kecil untuk keperluan oleh-oleh bagi keluarga.

Alas Kedaton
Alas Kedaton berlokasi di Desa Kukuh Kecamatan Marga, kota Tabanan, 4 km dari kota Tabanan, Taman Wisata Alam Alas Kedaton merupakan kawasn tempat suci , memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera, hidup sekitar 300-an populasi monyet, dan juga ada juga sekumpulan kelelawar besar.

Tanah Lot
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, ditempuk sekitar 45 menit dari kawasan Kuta. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. anah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), biasanya para tamu akan datang pada sore hari untuk melihat melihat keindahan matahari tenggelam.

Hubungi : Yeh Malong Tour
Nyoman Pasek: yehmalong@telkom.net
Ph. 0361.8709363 HP/SMS : 081353 268688

Mengenai Saya

Foto saya
Bali Tours Club, travel Agent yang berbasis di Bali, yang meyediakan jasa wisata seperti Tour, Sewa Mobil, Bus dan banyak aktifitas wisata lainnya yang kami sediakan. Pengalaman kami di bidang pariwisata mulai tahun 2005. Staf kami yang sudah berpengalaman dalam industri pariwisata akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi anda yang sedang menikmati liburan di Bali. Kami memulai bisnis ini dari usaha kecil-kecilan, mulai kami menyewa sebuah counter di sebuah hotel di kawasan Kuta dengan media brosur dan promosi hanya oleh pelanggan-pelanggan yang pernah menggunakan jasa kami, yang waktu itu kebanyakan wisatawan asing, karena pemasaran kami ofline dan berinteraksi langsung kepelanggan, sehinga media brosur sangatlah efektif, waktu itu kami belum menggunakan media internet untuk memperkenalkan jasa kami. Tapi karena untuk memenuhi permintaan pelanggan dan syukurlah atas bantuan beberapa teman, kami coba mengenalkan jasa yang kami tawarkan melalui dunia maya lewat media online internet. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pelanggan kami yang telah menggunakan jasa kami. Ataupun yang belum, silahkan mencoba pengalamn wisata anda bersami kami Bali Tours Club.